Jumat, 14 Juni 2013
SMART LEADER
(Business Lounge – Business Today), Sejumlah karyawan kasak-kusuk di belakang membicarakan pemimpin mereka yang mengecewakan. Mereka bingung mengapa pemimpin A bisa jadi seorang pemimpin padahal menurut mereka ia bukan seorang yang pantas dan bukanlah orang yang cerdas. Pemandangan seperti ini sering kita saksikan ataupun kita dengar di tempat kerja kita. Apakah mereka salah membicarakan pemimpin? Hal seperti ini tidaklah bisa dihindari. Seorang pemimpin selalu menjadi bahan pembicaraan karena ialah bintang utama setiap hari. Daripada sakit hati lebih baik instrospeksi diri dan melakukan perubahan yang signifikan.
Seorang pemimpin memang dituntut terlihat cerdas. Sadar atau tidak sadar , kecerdasan dalam memimpin merupakan sesuatu yang dituntut oleh para pengikut. Tidak ada seorangpun yang mau mengikuti orang yang bodoh dan tidak ada seorang pun yang bersedia melakukan perintah seorang yang tidak diyakini dalam hati mereka bahwa inilah sang pemimpin yang handal.
Setiap pengikut pastilah sangat menginginkan pemimpin cerdas dan idealis.
Apakah artinya cerdas? Banyak orang salah kaprah dengan cerdas. Cerdas dalam hal apakah seorang pemimpin terlihat? Cerdas tidak sama dengan pintar. Bagi seorang pemimpin yang paling utama yang menjadi sorotan adalah cerdas dalam pengambilan keputusan, gaya bicara dan dalam mengatur kebijakan strategis.
Cerdas Dalam Pengambilan Keputusan
Dalam hal pengambilan keputusan ada tips yang perlu dilakukan pemimpin agar terlihat cerdas, yaitu :
1. Tidak berlambat-lambat dalam pengambilan keputusan
Cepat atau lambat suatu keputusan tetaplah harus diambil. Jika Anda bisa mengambil keputusan lebih cepat mengapa harus berlambat-lambat? Menggantung sebuah keputusan merupakan hal yang paling tidak disukai oleh bawahan. Semua orang menantikan sang Pemimpin mengambil keputusan. Setiap gerakan pemimpin merupakan sesuatu yang bagaikan ikan di aquarium yang sangat diperhatikan oleh semua orang. Keputusan yang lambat membuat pemimpin terlihat bodoh.
2. Kemampuan menjelaskan alasan pengambilan keputusan yang logis.
Melalui penjelasan yang dapat diterima oleh logika semua orang maka akan dicapai kesepakatan dan persamaan tujuan. Pada saat seorang pemimpin mampu memenangkan pikiran para anggota teamnya sehingga semua menyetujui apa yang diputuskan pemimpin maka semua team Anda akan berpikir Anda mengambil keputusan yang cerdas, keputusan yang tepat. Dalam hal ini maka kemampuan Anda berkomunikasi dengan bawahan sangat menentukan, kemampuan Anda mensosialisasikan kebijakan dan keputusan perlu dikembangkan.
Gaya Bicara Pemimpin
Pemimpin yang berbicara dengan lugas, tegas dan lancar berbicara membuatnya terlihat cerdas. Cobalah Anda bayangkan jika bertemu dengan seorang pemimpin yang berbicara tersendat-sendat, tidak mantap dengan isi pembicaraannya sendiri, tidak lancar membicarakan suatu topik. Anda akan berpikir bahwa pemimpin ini bukan orang yang cerdas. Gaya bicara mau tidak mau akan membantu seseorang terlihat cerdas.
Berbeda dengan orang yang pintar. Orang pintar bisa memiliki image pendiam, berkacamata seperti kutu buku dan tidak banyak bicara. Tapi orang cerdas terlihat cerdas dari setiap perkataan yang keluar dari mulutnya. Perbedaan antara pintar dan cerdas sangat besar. Dalam dunia kepemimpinan, kepintaran tidak menjamin Anda cerdas dalam pengambilan keputusan. Pada masa sekarang ini diperlukan pemimpin yang juga bisa bicara. Kemampuan berkomunikasi dengan baik menjadi salah satu tuntutan ketrampilan pemimpin. Jika Anda memiliki masalah di sini Anda dapat melatih mengembangkan diri Anda. Saat ini cukup banyak lembaga pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan “Communication Skill” yang melatih Anda untuk mengembangkan kemampuan berbicara dengan lebih percaya diri.
Mengatur Kebijakan Strategis
Dalam kebijakan-kebijakan pemimpin tersirat kecerdasannya. Dalam penentuan kebijakan yang akan diambil maka pemimpin memerlukan suatu wawasan yang luas dan menyeluruh yang meliputi keseluruhan organisasi. Walaupun tidak secara mendalam, namun pemimpin cerdas haruslah menguasai bidang-bidang terkait dibawahnya. Hal ini diperlukan agar setiap kebijakan yang dibuat tidak memberatkan salah satu bagian melainkan semua bagian merasakan manfaat atas kebijakan yang dibuat. Jika pemimpin mampu menciptakan kebijakan yang adil dan bernanfaat, semua orang akan memuji kecerdasan pemimpin.
Mari menjadi pemimpin cerdas… bukan hanya terlihat cerdas tapi benar-benar cerdas! Dan Anda akan mencuri simpati banyak orang!
Selamat mencoba!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar